DIA sihat dan cantik: kosmetik beracun

Monday, 23 January 2017

Shaklee Sungai Petani : Kenali Bahan Beracun Dalam Kosmetik

Shaklee Sungai Petani : Kenali Bahan Beracun Dalam Kosmetik

Assalamualaikum.. Hai.. Pagi ni kak YAN nak sharing dengan kawan² tentang bahan² beracun yang terdapat dalam kosmetik..

Mengenai Lebih Dekat Beberapa Bahan Beracun pada Kosmetik

PARABENS

Parabens adalah bahan pengawet yang biasa digunakan didalam semua kategori kosmetik, dan ada pada 75%-90% dari seluruh produk di pasaran karena bahan tersebut murah dan efektif untuk memperpanjang umur produk tersebut.1

Biasanya tertulis: Methyl/ethyl/buthyl/isobutyl/propyl paraben, atau termasuk varian prefix dan asam hydroxybenzoic atau hydroxybenzoate atau ester.
Factor Buruk: Satu studi menunjukkan bahwa paraben dapat menuakan kulit ketika terkena sinar matahari (UV).2

Faktor Resiko: MENENGAH. Pada awalnya Paraben dianggap tidak dapat menembus kulit. Sekarang kita tahu baha
wa paraben dapat bermigrasi ke jaringan tubuh.

SODIUM LAURETH SULFATE or SODIUM LAURYL ETHER SULFATE

SLES dan SLS adalah surfactant yang banyak digunakan pada shampoo dan produk lainnya yang bersifat berbuih dan membersihkan. Bahan-bahan tersebut sangat biasa dipakai kerana efektif menembus minyak, dan harganya pun murah. Beberapa pengeluar telah mulai menghilangkan bahan-bahan tersebut dan bahkan mengumumkan penghapusan bahan-bahan tersebut.

Biasanya ditulis: Sodium lauryl/laureth sulfate, sodium dodecyl sulfate, asam sodium garam sulfuric, monododecyl ester, variasi lainnya termasuk sodium sulfate atau garam sodium dicampur dengan bahan kimiawi lainnya, dan PEG lauryl sulfate dan varian lainnya.

Faktor buruk: Ruam
Faktor Risiko: TINGGI. SLES dan SLS menembus kulit kepala dan tidak dapat dicerna oleh hati.

POLYTHYLENGLYCOLS (PEG)

Bahan ini biasanya digunakan dalam jumlah kecil sebagai penjaga kelembaban dan sebagai pendorong peyerapan (yang membantu membawa bahan-bahan ke dalam kulit). Ethylene sering digunakan untuk membuat produk lebih lembut.

Biasanya ditulis: Propylene Glycol (PG), Ethylene Glycol, Diethylene Glycol.
Faktor Buruk: Ruam, jerawat
Fakto Resiko: MENENGAH. Didalam keluarga/kelompok Glycols yang digunakan pada kosmetika, PG ini the family of glycols used in cosmetics, PG ini dianggap paling aman, walaupun dapat menembus kulit dengan sangat mudah dan dalam dosis tinggi akan berdampak buruk.

TRICLOSAN

Triclosan adalah antimikroba sintetis/tiruan yang juga mempunyai bahan antibakteri, antijamur, dan anti virus. Dengan kata lain, ini adalah produk membunuh kumuan yang sangat ampuh, dan banyak digunakan pada berbagai macam produk.

Biasanya ditulis: Sebagai Triclosan dan dalam daftar yang panjang memusingkan dan membingungkan sebagai cara lain untuk dapat memasukkan kloro dan dichlorophenoxy tersebut.
Faktor Buruk: Penyebab iritasi
Faktor Resiko: MEDIUM. Bahan ini menetap di tubuh.

BENZIL ALKOHOL

Benzyl alcohol sering digunakan sebagai pelarut dalam kosmetik sehingga dapat melarutkan minyak dan lemak pada kulit. Benzyl Alcohol merupakan alcohol beraroma sebagai pengawet yang merupakan bahan aktif pada perwatan pembasmi kutu rambut.

Bisanya ditulis: Phenylcarbinol, Toluenol, Benzenementhanol, Benzylic Alcohol, Phenylcarbinol, Phenylmethanol, Phenylmethyl Alcohol, Alpha-Hydroxytluene, Alpha-Tuloenol, Benzal Alcohol, Benzene Carbinol, Benzenementhanol.
Dapat bersifat sebagai penyebab konsensitifan kulit bagi beberapa orang, dan berdasarkan study di tahun 1998. Dapat mengganggu respon system imun termasuk menghasilkan gatal, panas, terkelupas, dan melepuh pada kulit dibeberapa konsentrasi Benzyl Alcohol.
Ini adalah allergen kulit yang umum.
Konsentrasi tinggi dapat menyebabkan asma dan bronchitis pada beberapa individu.
Ketika konsentrasi tinggi, benzyl yang disuntikkan ke uteruse sapi, bias mempersingkat siklus estrus mereka. Namun, tidak diketahui apakah atau bagaimana benzyl alcohol bereaksi dengan system reproduksi manusia.
Reaksi beracun dan alergi terhadap benzyl alcohol biasanya terjadi ketika bahan ini digunakan dalam konsentrasi yang lebih tinggi sebagai pengawet (1-5% dari formulasi).
Reaksi beracun dan alergi terhadap benzyl alcohol biasanya terjadi ketika bahan ini digunakan dalam konsentrasi yang lebih tinggi sebagai pengawet (1-5% dari formulasi)
Efek samping: iritasi saluran pernafasan atas, penurunan fungsi ginjal, carcinogenic

LANOLIN

Berasal dari lilin yang berada di bulu domba yang bertujuan menahan air membasmi bulu. Biasanya digunakan sebagai pelembab untuk mengobati atau mencegah kering, kasar, bersisik, kulit gatal dan iritasi kulit ringan (misalnya, ruam popok, kulit luka bakar dari terapi radiasi). Emolien adaah zat yang melebutkan dan melembabkan kulit dan mengurangi gatal dan mengelupas. Beberapa produk (misalnya, oksida seng, petrolatum putih) digunakan terutama untuk leindungi kulit terhadap iritasi (misalnya dari basah).

Emolien adalah zat yang melebutkan dan melembabkan kulit dan mengurangi gatal dan mengelupas. Petrolatum Lanolin, minyak mineral (mineral oil) dan dimethicone yang emollient umum. Humektan termasuk gliserin (glycerin), lesitin (lecithin), dan proilen glikol (propylene glycol), menarik air ke dalam lapisan luar kulit.

Bahan ini cukup aman (factor risiko: Rendah) untuk masyarakat umum tetapi tentu cukup aman bagi kulit sensitive dan beralergi. Reaksi seperti terbakar, kemerahan menyengat, atau iritasi mungkin terjadi..

Sumber: Slobhon O’Connor and Alexandra Spunt, No More Dirty Looks – The Truth About Your Beauty Products and Ultimate Guide to Sofe and Clean Cosmetics

1.      Sumber: Winter, A Consumer;s Dictionary of Cosmetics Ingredients, 32.
2.      Osamu Honda et.al., Toxicology, October 2006, 227 (1-2): 62-72; and Simon Pitman, “Aging Claims Put Parabens Back under the Spotlight, August 25, 2005.
3.      Leslie S. Boumann, Parabens. (Cosmeceutical Cosmetics Critique), October 2007.
4.      Propylene Glycol, International Programme on Chemical Safety Poisons Information, Monograph 443.

Mengapa mesti memilih Shaklee

✔ Mendapat Kelulusan KKM
✔ Tiada Kesan Sampingan
✔ Terbukti Berkesan
✔Terbukti Semulajadi
✔ Terbukti Selamat

===========
CARA ORDER:
===========

Call/ SMS/WhatsApp/ Taip ke 013 6142201

COD Shaklee Sungai Petani, COD Tikam Batu, COD Shaklee Sungai Pasir, COD Shaklee Pendang,COD Shaklee Sungai Tiang,

PM kami disini ➜
https://www.facebook.com/shaharinatulazian.zakaria

Email: shaharinatul8055@gmail.com

Dengan izin Allah
http://diasihatcantik.blogspot.my/

#shakleeosem #shakleeterbaik #shakleeselamat #shakleesemulajadi #shakleeberkesan #shakleemalaysia

#testimonipenggunabahanberacun
#kosmetikberacun

FB Saniah Aris
FB Shaharinatul Azian Zakaria

Shaklee Sungai Petani : Bahan Beracun Dalam Kosmetik

Shaklee Sungai Petani : Bahan Beracun Dalam Kosmetik

Assalamualaikum.. buat apa pagi ni.. Meh sini, Kak Yan nak sharing bahan yang ada dalam kosmetik, yang boleh mengundang bahaya..

Dengan semakin bercambahnya produk ‘kosmetik alami’ yang muncul di pasaran saat ini, semakin membuat kita susah dalam menemukan produk yang benar-benar tepat dan terbaik. Kita harus benar-benar arif membaca komposisi produk kosmetik yang tercantum dalam label, jika tidak ingin kulit wajah bermasalah. Kerana tidak jarang produk kosmetik menggunakan bahan-bahan berbahaya bagi tubuh.

Berikut ini, Christopher Drummond, seorang juru make up artis menyebutkan 10 jenis racun yang umumnya ditemukan di dalam produk kosmetik Anda :

1.MIDAZOLIDINYL UREA AND DIAZOLIDINYL UREA

Ini adalah kandungan yang paling umum digunakan untuk bahan pengawet setelah parabens. Bahan utamanya adalah formaldehida, yang dikenal untuk mengawetkan mayat, dan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Dapat menyebabkan dermatitis (radang kulit), luka bakar, inflamasi, dan pengeluaran air mata.

2. METHYL AND PROPYL AND BUTYL AND ETHYL PARABEN

Digunakan sebagai penghambat pertumbuhan bakteri dan untuk memperpanjang batas waktu kadaluarsa produk. Meskipun diketahui beracun, namun kandungan ini masih banyak digunakan. Efek yang mungkin terjadi adalah timbul banyak reaksi alergi dan ruam kulit.

3. PETROLATUM

Hindari petrolatum atau parfum berbahan petrolatum, karena ini merupakan sebuah byproduct dari produksi minyak bumi atau bensin.

4. PROPYLENE GLYCOL

Idealnya, ini adalah gliserin sayuran yang dicampur dengan alkohol yang terbuat dari gandum. Propylene Glycol ditemukan pada beberapa produk kosmetik dan pembersih wajah. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak. Bahkan penelitian terakhir menunjukan bahwa zat ini juga dapat merusak ginjal dan hati.

5. PVP/VA COPOLYMER

Zat kimia yang hasil keluaran minyak bumi ini digunakan pada produk hairspray dan kosmetik lainnya. Dianggap dapat beracun, karena partikel-partikelnya dapat menyebabkan masuknya benda asing pada paru-paru orang sensitif.

6. STEARALKONIUM CHLORIDE

Stearalkonium klorida dikembangkan oleh industri kain sebagai pelembut kain. Namun, zat kimia ini juga terkandung dalam kondisioner dan krim rambut. Bahan ini dapat menyebabkan reaksi alergi.

7. SODIUM LAURYL SULFATE (SLS)

Zat sintetis ini biasanya digunakan pada produk sampo untuk membersihkan dan menciptakan banyak busa. Efek yang ditimbulkan zat ini adalah iritasi pada mata, ruam kulit, rambut rontok, ketombe pada kulit kepala dan reaksi alergi. Sering kali kandungan zat ini disamarkan dalam pseudo-kosmetik alami dengan penjelasan dalam tanda kurung “berasal dari kelapa.”

8. SYNTHETIC COLORS

Bahan sintetis warna diyakini sebagai penyebab kanker. Jika dalam produk kosmetik tertera kandungan ini, jangan sekali-kali menggunakannya.

9. SYNTHETIC FRAGRANCES

Wewangian sintetis yang digunakan dalam produk kosmetik mengandung sebanyak 200 zat kimia berbahaya. Bila Anda menggunakan produk wangi maka semua bahan kimia berbahaya bisa diserap dalam aliran darah melalui kulit. Bahan kimia ini dapat mengakibatkan efek samping seperti sakit kepala, pusing, ruam, hiper-pigmentasi, kekerasan batuk, muntah dan iritasi kulit.

10. TRIETHANOLAMINE

Sering digunakan dalam kosmetik untuk mengatur PH dan sebagai dasar bagi banyak produk pembersih. TRIETHANOLAMINE dapat menyebabkan reaksi alergi, termasuk masalah mata dan kekeringan pada rambut dan kulit. Bisa beracun jika diserap ke dalam tubuh dalam jangka waktu yang panjang.

sumber: conectique.com